MANUSIA
TEMPAT SALAH DAN KHILAF
Oleh : Erhansyah, S.Ag
Staf Pengajar Pada SMPN 1
Muara Muntai
“Allah menambah kemuliaan bagi hambanya yang memaafkan kesalahan orang lain”
Tidak seorang
pun di dunia ini yang tidak pernah melakukan kesalahan, baik kesalahan itu
berhubungan dengan Sang pencipta yaitu Allah swt, ataupun yang berhubungan
dengan sesama manusia. Pepatah Arab mengatakan, Al
Insanu Mahallul khata’ wan nissiyan, yang artinya manusia adalah
tempat salah dan khilaf. Ini menunjukkan bahwa kalau ia tidak pernah salah maka
ia tentu bukan makhluk yang namanya manusia.
Kesalahan
seseorang bisa saja disengaja, atau memang tidak disengaja. Tidak sengaja bisa
terjadi manakala suatu perbuatan yang terlanjur dilakukannya tanpa
sepengetahuannya bahwa ternyata yang ia lakukan itu bersinggungan dengan orang
lain yang menyebabkan dia melakukan kesalahan. Dan bila itu dilakukan dengan
sengaja, maka itu berarti terjadi kekhilafan terhadap dirinya.
Sewaktu kejadian
atau kesalahan itu ia lakukan sesungguhnya ada control yang lepas terjadi pada
alam pikirannya. Andai saja ia bisa melakukan control kejiwaan yang baik, maka
tentu kesalahan sekecil apapun insya Allah tidak akan terjadi.
Sebuah kesalahan
sesungguhnya tidak akan berdampak apa apa ketika tidak terjadi benturan atau
ketersinggungan antara kedua pihak, di satu pihak yang melakukan kesalahan,
dilain pihak adanya benturan perasaan, benturan kepentingan, benturan fisik,
yang secara hukum normative dan hukum positif telah terjadi gesekan keras
diantara keduanya. Gesekan ini terjadi disebabkan adanya ketidak senangan di
satu pihak terhadap sebuah kesalahan yang dilakukan oleh pihak lainnya.
Firman Allah swt
Artinya ” dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan)
orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”
dilain Ayat Allah juga ber firman :
Artinya :”hendaklah mereka mema'afkan dan berlapang dada’
Penjelasan :
Ayat Ini berhubungan dengan sumpah abu
bakar r.a. bahwa dia tidak akan memberi apa-apa kepada kerabatnya ataupun orang
lain yang terlibat dalam menyiarkan berita bohong tentang diri 'Aisyah. Maka
turunlah ayat Ini melarang beliau melaksanakan sumpahnya itu dan menyuruh
mema'afkan dan berlapang dada terhadap mereka sesudah mendapat hukuman atas
perbuatan mereka itu.
thanks gan!
BalasHapus